Jumlah kendaraan bermotor dan kepadatan lalu lintas di Inggris meningkat, setelah terjadinya Perang Dunia II. Meningkatnya kepadatan lalu lintas tersebut juga menjadi penyebab meningkatnya angka kecelakaan, terutama melibatkan para pejalan kaki yang menjadi korban kecelakaan.
Pada awalnya jalur penyeberangan di Inggris berwarna kuning biru berbahan logam, dan penanda kancing logam dengan tiang pada bagian samping. Namun hal tersebut belum bisa menekan angka kecelakaan di Inggri, karena penanda tersebut secara visual sulit terlihat oleh pengendara.
Lalu dibuatlah jalur penyeberangan dengan desain baru, berupa garis membujur berwarna putih supaya dapat lebih mudah dilihat oleh pengendara. James Callaghn seorang politisi/Perdana Menteri Inggris pada kala itu mengunjungi Transport and Road Research Laboratory untuk melihat desain penyeberangan pejalan kaki, ia berkomentar desain hitam putih tersebut mirip dengan zebra sejak saat itu istilah "Zebra Cross" mulai dikenal. 31 Oktober 1951 Zebra Cross diresmikan menjadi solusi penyeberangan jalan.
Note :
Sistem penyeberangan di Indonesia pada tahun 1930-an masih manual dengan bantuan petugas. Tahun 1960-an zebra cross mulai banyak digunakan karena pada saat itu Indonesia menjadi Tuan Rumah Asian Games tahun 1962, di Jakarta.